Jun 5, 2010
Kabut menyelimuti Kawah Papandayan
Lelah membuahkan kepuasan hati.... sewaktu saya mencapai kawah papandayan, memang perjalanan kami kepapandayan ini sudah di rencanakan secara matang sebelumnya. Kami bearngkat pada pukul 23:00 kamis malam hari dan hanya tiga personil dengan dua kendaraan sepeda motor, cuaca sangat mendukung waktu itu selepas di ciawi kami istirahat dan mengisi bahan bakar.
Kebetulan besok adalan libur hari besar, terlihat banyak lalu-lalang kendaraan di daerah jalan raya puncak Bogor, pada pukul 01:00 kami langsung melanjutkan perjalanan "hahahaha... saya tertawa melihat teman sedang kedinginan" selepas puncak kami melaju terus hingga Cianjur.
"Perutku terasa berbunyi berisik sekali menyaingi suara kendaraan ...krutk..krutuk.. lho kayaknya perut sudah lapar" kami berhenti sejenak di perbatasan Cianjur. Tengok kanan kiri mencari warung makan untuk mengisi perut, ternyata ada sebuah warung tenda tertulis "nasi goreng kambing" wah.... nafsu makan saya keluar kalau sudah melihat makanan berbau daging...hehehehe maklum keturunan srigala, kami menepi sekalian istirahat setalah kami menanyakan pemilik warung " mang... aya nasi goreng kambing, jawab pemiliknya: aya ..tapi kambing-nya sudah habis" wah saya sempat berpikir untuk mencai tempat lain tapi sudahlah berhubung perut saya tidak bisa kompromi lagi saya lang memesan nasi goreng yang tanpa kambing itu.
Setelah mendapat supplay tenaga dari nasi goreng tadi kami melanjutkan perjalanan, kalau tidak salah waktu menunjukan pukul 01:45 setelah melewati Cianjur langsung menuju kota Bandung, kota yang membingunggkan karena banyak sekali jalan satu arah oneway patokn kita hanya jalan raya Soekarno-hatta, Syukur kita tidak tersesat di Bandung "lho....motor kok batuk-batuk" ternyata motor kawan haus kehabisan cairan yang namanya bensin, kami langsung menuju pombensin terdekat.
Setelah melewati bandung kami menuju garut melalui leles dan tarogong, " ini kah jalan yang benar?" kami sempat terhenti di daerah leles. Kemudian kami menepi di sebuah warung kopi " hah waktu sudah menunjukan pukul 4:30", dengan santai teman saya menjawab "santai saja, kita bisa kok sampai pada waktu sunrise nanti di Papandayan" mendengar teman saya mengatakan hal tersebut membuat semangat saya meningkat. "Sruuuup.... " wah enak sekali istirahat di warung kopi di Leles di temani kue seperti pancong hangat, " mang... kalau ke Papandayan arahnya kemana ya?",. "oh papandayan, nanti ketemu bunderan belok kanan dan ketemu perempatan belok ke kiri" ujar mamang pemilik warung kopi. Berarti perjalanan sudah dekat lagi sekitar dua jam, " aa kalo bunderannya nanti itu masih jauh, sekitar 25km" ujar pemilik warung, " hah !!!" tetapi kami tidak patah arang untuk mengejar sunrise di papandayan. kami melanjutkan perjalanan langsung menuju kawah papandayan, sempat berheti duakali untuk bertanya "arah papandayan ke mana ya?".
Akhirnya kami sudah menemukan jalan kawah papandayan, kemudian di tengah perjalanan kami sempat berheti sejenak untuk mendokumentasikan moment yang indah, tepat pukul 6:00 pagi kami mendapatkan foto moment sunrise di jalan kawah papandayan terlihat sunrise yang indah sekali di gunung Cikuray.
Lima belas menit kemudian kami tiba di perhentian terakhir menuju puncak kawah papandayan, terlihat beberapa penduduk lokal sedang membuka warung dan mempersiapkan dagangannya, kami istirahat sejenak dan makan seadanya di warung. Pada pukul 7:00 kami langsung menginjakkan kaki menuju kawah belerang, wah indah sekali pemandagan di sini dengan udara yang dingin dan kabut menyelimuti kami.
"Tuhan memang Maha Besar menciptakan gunung, bukit serta langit yang indah sekali"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment